Mengenal Istilah Rasio-Rasio Keuangan
Dalam ekonomi keuangan atau dunia akuntansi, seringkali seorang manajer diwajibkan mengerti laporan-laporan keuangan yang disodorkan kepadanya. Laporan keuangan tersebut menggambarkan gerak dan perkembangan lini bisnis yang ia pimpin atau perusahaan secara keseluruhan.
Posisi laporan keuangan sangat penting. Tidak hanya bagi lingkungan internal perusahaan, tetapi bagi investor yang terlibat secara langsung dalam jalannya perusahaan.
Lalu, apa maksud yang terkandung dalam setiap angka yang ada dalam laporan keuangan tersebut? Rasio keuangan dikembangkan untuk menganalisis makna angka-angka yang ada dalam laporan keuangan menjadi lebih berarti.
Nilai-nilai yang ada dalam rasio tersebut menggambarkan tingkat efektivitas dan efisiensi yang ada dalam kegiatan operasional perusahaan.
Rasio Keuangan
Rasio keuangan, secara umum, dapat dibagi menjadi 3 bagian besar, yakni rasio terkait profitabilitas, likuiditas, dan ekuitas.
Rasio adalah perbandingan dua angka yang ada dalam laporan keuangan. Cara perbandingan rasio dapat dibagi menjadi 2, yakni perbandingan berdasarkan deret waktu dan perbandingan terhadap perusahaan lain yang sejenis. Perbandingan berdasarkan deret waktu dilakukan dengan membandingkan nilai rasio keuangan pada dua tahun berurutan.
Sementara itu, perbandingan terhadap perusahaan lain yang sejenis dilakukan dengan membandingkan performansi perusahaan dari segi finansial dengan perusahaan lain yang mempunyai bidang bisnis yang sama.
Selain itu, bisa juga dibandingkan dengan standar rasio pada jenis perusahaan tersebut yang memang sudah dikumpulkan atau dikembangkan sebelumnya.
Kegunaan Rasio
Rasio yang termasuk dalam tes profitabilitas adalah ROE (Return on Equity), ROA (Return on Asset), EPS (Earning Per Share), profit margin, fixed asset turnover ratio. ROE digunakan untuk menghitung seberapa besar income yang dihasilkan terhadap tingkat ekuitas yang diinvestasikan oleh investor. ROE merupakan perbandingan antara income dan total ekuitas.
ROA menghitung seberapa besar income yang dihasilkan berdasarkan tingkat aset yang dimiliki perusahaan. ROA merupakan perbandingan income plus interest dan total asset. Profit margin merupakan perbandingan net income dan sales.
EPS merupakan perbandingan antara nilai income dan jumlah saham yang dijual ke pasar. Sementara itu, fixed asset turnover ratio merupakan perbandingan antara net income dan fixed asset.
Sedangkan rasio yang termasuk ke dalam tes likuiditas adalah cash ratio, current ratio, quick ratio, inventory turnover, dan average day supply in inventory.
Rasio yang masuk ke dalam tes likuiditas menghitung seberapa cepat atau seberapa besar tingkat aset lancar dan hutang lancar yang dimiliki perusahaan.
Cash ratio merupakan perbandingan antara jumlah cash yang dimiliki perusahaan dan current liabilities.
Current ratio merupakan perbandingan antara current asset dan current liabilities.
Quick ratio merupakan perbandingan antara quick asset dan current liabilities.
Inventory turnover merupakan perbandingan cost of good sold dan total inventory.
Average day supply in inventory merupakan perbandingan antara total hari dalam setahun dan turnover ratio.
Rasio-ratio yang termasuk ke dalam tes ekuitas adalah times interest earned dan debt to equity ratio. Times interest earned menghitung seberapa besar nilai earning before tax dengan seberapa besar tingkat bunga yang digunakan. Times interest earned merupakan perbandingan antara earning before tax dan interest expense.
Sementara itu, debt to equity ratio menghitung seberapa besar nilai hutang dibandingkan dengan nilai ekuitas yang dimiliki perusahaan. Debt to equity ratio merupakan perbandingan total liabilities dan total ekuitas yang dimiliki perusahaan.
Posting Komentar untuk " Mengenal Istilah Rasio-Rasio Keuangan"