Tips Wirausaha - Cara Pintar Budidaya Lele
Siapa yang tak kenal dengan jenis ikan berkumis ini? Ikan Lele. Ya, sebagian besar masyarakat tentu tahu dengan ikan ini. Lele adalah salah satu jenis ikan yang bisa dikonsumsi.
Banyak orang yang menyukai ikan lele ini. Berbagai hidangan dari lele selalu mendapatkan tempat tersendiri di hati para penikmatnya.
Banyaknya masyarakat yang menyukai jenis ikan ini sedikit banyak telah menciptakan peluang bisnis yang beragam. Dari mulai budidaya lele hingga bisnis makanan berbahan lele, seperti pecel lele, lele asap, nugget lele banyak diminati oleh masyarakat.
Tempat-tempat budidaya lele bisa dijumpa di hampir setiap daerah, seperti Sukabumi, Garut, Bandung, dan daerah lainnya.
Untuk melakukan budidaya lele tidaklah begitu susah. Selain itu, proses panen budidaya ikan lele pun termasuk sangat cepat, yakni sekitar 130 hari sejak proses penebaran benih pertama. Bagaimana proses budidaya lele agar mendapatkan hasil yang memuaskan, berikut adalah cara pintar budidaya lele yang bisa Anda jadikan Panduan.
1. Memilih Sistem Pembenihan yang Akan Diterapkan
Sebelum memulai usaha budidaya lele, sebaiknya Anda memilih terlebih dahulu sistem pembenihannya. Ada 3 macam sistem pembenihan yang biasa dipakai untuk membudidayakan lele, yakni sistem budidaya massal, sistem budidaya pasangan, dan sistem budidaya dengan suntik (hyphofisasi).
Sistem massal dilakukan dengan cara menempatkan indukan jantan dan betina di dalam satu kolam yang sama dengan perbandingan tertentu.
Sistem pasangan dilakukan dengan cara menempatkan indukan di dalam sebuah kolam khusus. Dan sistem suntik ini dilakuakn dengan menyuntikan ekstrak kelenjar Hyphofise dari indukan jantan ke indukan betina.
2. Pembuatan Kolam
Untuk dapat membudidayakan lele, setidaknya kita harus membuat atau menyediakan empat kolam utama.
Kolam pertama digunakan sebagai kolam tendon untuk pengendapan lumpur dan penumbuhan plankton, kolam kedua untuk pemeliharaan indukan selama berada dalam masa pematangan sel telur dan sel sperma indukan.
Kolam ketiga adalah kolam yang digunakan sebagai kolam pemijahan, yakni kolam tempat dilangsungkannya perkawinan indukan lele.
Dan kolam keempat adalah kolam pendederan yang digunakan sebagai tempat pembesaran lele hingga mencapai ukuran siap jual.
3. Pemilihan Indukan
Indukan untuk lele budidaya haruslah berasal dari yang terbaik. Anda bisa mennyakan langsung pada penjual bibit dan indukan yang akan dengan senang hati membantu usaha budidaya Anda.
Indukan jantan dan betina memiliki perbedaan dari bentuk kepala, warna, dan gerakan. Kepala pipih, warna gelap, dan gerakannya cepat berarti itu indukan jantan. Dan kebalikannya adalah indukan betina.
4. Pemijahan
Pemijahan adalah proses menyatukan indukan jantan dan betina untuk dikeluarkan sel telur dan spermanya. Indukan jantan siap kawin alat kelaminnya akan berwarna merah, dan indukan betina siap kawin sel telurnya sudah berwarna kuning.
Setelah sel telur dikeluarkan, sperma akan langsung membuahinya. Dalam jangka waktu sehari, sel telur itu pun akan menetas menjadi anakan lele
5. Pemindahan dan Pendederan
Langkah terakhir dalam budidaya lele adalah dengan memindahkan anakan lele dari kolam pemijahan ke kolam pendederan.
Di kolam pendederan inilah lele akan dipelihara hingga ukurannya cukup besar untuk dipanen dan layak jual.
Posting Komentar untuk "Tips Wirausaha - Cara Pintar Budidaya Lele"