Wirausaha - Budidaya Kambing yang Produktif
Tahukah Anda cara budidaya kambing? Pada umumnya di pedesaan, kambing telah dibudidayakan oleh masyarakat meski dengan cara yang masih tradisional. Kambing peliharaan dibuatkan rumah-rumahan sederhana di bagian belakang atau disamping rumah dan diberi makanan rumput yang tumbuh di sekitar ladang atau sawah mereka.
Jenis-jenis Kambing dan Cara Budidaya Kambing
Seiring dengan berjalannya waktu, proses budidaya kambing telah mengalami perubahan. Serangkaian percobaan yang dilakukan para peternak menghasilkan formula budidaya kambing yang lebih produktif bila dibanding dengan budidaya kambing secara tradisional.
Mengenal Jenis-jenis Kambing
Tahap awal untuk memulai budidaya kambing yang produktif adalah dengan melakukan pemilihan jenis kambing yang hendak dibudidayakan. Saat ini ada dua jenis kambing yang bisa dibudidayakan yakni jenis kambing pedaging dan jenis kambing perah.
Untuk itu, tentukan terlebih dahulu tujuan budidaya kambing yang Anda akan lakukan. Bila tujuan budidaya telah ditentukan, barulah dilakukan pemilihan jenis kambing yang hendak dibudidayakan.
1. Kambing Boer (Kambing Pedaging)
Kambing boer memiliki pertumbuhan yang cepat. Dengan pemberian pakan yang baik dan benar, pada umur lima hingga enam bulan saja, kambing jenis ini bisa mencapai berat antara 35kg hingga 45kg.
Kambing jenis ini memiliki ciri-ciri tubuh yang lebar dan panjang, memiliki bulu berwarna putih dengan bagian kepala berwarna cokelat kemerahan atau cokelat muda sampai warna cokelat tua, berkaki pendek, telinga panjang menggantung, hidung cembung, kulitnya berwarna cokelat, dan memiliki kegemaran berjemur di bawah terik matahari.
2. Kambing Kacang (Kambing Pedaging)
Jenis kambing ini adalah jenis kambing lokal Indonesia yang memiliki kemampuan reproduksi sangat tinggi. Saat berusia dewasa, kambing kacang jantan bisa mencapai berat 30kg dan kambing kacang betina dapat mencapai berat 25kg.
Kambing kacang memiliki ciri-ciri bulu berwarna tunggal putih, hitam, coklat atau kombinasi warna putih, hitam dan cokelat. Ciri lainnya, kepala dan tubuh relatif kecil, telinga tegak dengan bulu lurus dan pendek, memiliki tanduk pendek, memiliki bulu yang pendek di seluruh tubuh tetapi memiliki bulu yang panjang di bagian ekor dan dagu.
3. Kambing Ettawa atau Kambing Jamnapari (Kambing Perah)
Kambing jenis ini mampu menghasilkan susu sampai dengan tiga liter per hari. Kambing yang berasal dari India ini memiliki ciri-ciri badan yang besar dengan bobot tubuh mencapai 91 kg untuk kambing jantan dan mencapai 63 kg untuk kambing betina, telinganya panjang dan terkulai, serta memiliki dahi dan hidung yang cembung.
4. Kambing Jawarandu
Kambing Jawarandu juga dikenal dengan nama kacukan, bligon, koplo, dan gumbolo. Kambing jenis ini adalah hasil persilangan antara kambing kacang dengan kambing perawakan ettawa.
Sebenarnya, kambing jenis ini bisa digolongkan ke dalam jenis kambing pedaging dan juga kambing perah. Tapi, para peternak kambing lebih sering membudidayakannya sebagai kambing perah karena harga bibitnya yang lebih terjangkau bila dibandingkan kambing Ettawa.
Kambing jawarandu bisa menghasilkan susu sebanyak 1,5 liter per hari. Kambing ini memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil daripada kambing ettawa dengan telinga lebar, panjang, dan terkulai.
Apa pun jenis kambing yang dipilih sebagai bibit untuk budidaya kambing pedaging maupun kambing perah, pastikan bahwa bibit kambing memiliki badan yang sehat, tidak memiliki cacat, mempunyai bulu-bulu yang bersih dan mengkilat, serta memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi terhadap lingkungan.
Sementara ciri-ciri khusus untuk calon indukan kambing betina meliputi sorot mata yang jinak dan ramah, kaki yang lurus dan tumit yang tinggi, gigi lengkap agar bisa makan dengan baik, rahang atas dan bawah rata, lebih baik dari keturunan kembar atau paling tidak dilahirkan tunggal dari induk yang masih muda, dan memiliki dua buah puting.
Untuk bibit pejantan, sebaiknya memiliki ciri-ciri kaki yang lurus dan kuat, berasal dari keturunan kembar, berusia 1,5 tahun hingga 3 tahun, bertubuh besar dan panjang, dada lebar, gagah dan memiliki libido yang tinggi.
Budidaya Kambing
1. Pembuatan Kandang
Pada budidaya kambing yang produktif, pembuatan kandang harus sangat diperhatikan. Kandang kambing hendaknya memiliki sirkulasi udara yang baik, cukup sinar matahari, dan bersih.
Bila berdekatan dengan rumah tinggal, sebaiknya kandang kambing memiliki jarak minimal 5 meter dari rumah.
Bentuk kandang kambing sebaiknya berupa bangunan jenis panggung agar pembersihan kandang bisa dilakukan dengan mudah dan kambing pun memiliki rasa nyaman.
Untuk ukuran kandang, idealnya kandang untuk induk kambing memiliki ukuran 100cm x 125cm per ekor, untuk anak kambing membutuhkan kandang berukuran 100cm x 125cm per ekor.
Untuk kambing pejantan memerlukan kandang berukuran 110cm x 125cm per ekor, untuk kambing dara atau dewasa membutuhkan kandang berukuran 100cm x 125cm per ekor, dan untuk kambing yang memiliki anak memerlukan kandang berukuran 120cm x 120cm per ekor.
2. Pakan Kambing
Pada umumnya, kambing diberi makan rumput segar. Tapi pada budidaya kambing yang produktif, pakan kambing perlu dikombinasikan dengan bahan-bahan lainnya agar kambing bisa memproduksi susu atau memiliki daging yang lebih maksimal.
Pakan tambahan yang bisa diberikan pada kambing berupa dedak, tepung ikan, bungkil kelapa, bungkil kedelai, vitamin, dan juga mineral.
Di samping pakan, jangan lupa berikan pula air minum sebanyak 1,5 liter hingga 2,5 liter per hari untuk setiap ekor kambing. Tambahkan air minum dengan garam beryodium secukupnya untuk memenuhi kebutuhan mineral pada kambing.
Selain komposisi pakan, jumlah pakan juga perlu diperhatikan. Sebagai contoh, kambing dewasa membutuhkan makanan sekitar 10% dari berat badannya.
Sedangkan pada kambing yang sedang bunting, kambing yang sedang menyusui, kambing perah, dan juga kambing pejantan, sebaiknya komposisi makanan dari dedaunan dan rerumputan hijau lebih banyak.
Lengkapi pula dengan makanan tambahan dalam bentuk bubur kurang lebih ½kg hingga 1kg per hari untuk setiap ekor kambing.
Bila pemilihan bibit kambing, pemilihan pakan dan pembuatan kandang sudah dilakukan dengan tepat, budidaya kambing yang produktif bisa dikatakan sudah diawali dengan cara yang benar.
Selanjutnya dibutuhkan ketekunan dan kesabaran untuk menjaga agar awal budidaya yang baik ini tetap terjaga dengan baik hingga mencapai masa panen.
Salah satu hal yang harus selalu dijaga adalah kebersihan kandang kambing, sebab kebersihan kandang bisa memengaruhi kesehatan kambing. Jalin pula komunikasi yang baik dengan petugas kesehatan hewan agar Anda memeroleh informasi mengenai penyakit dan kesehatan kambing.
Nah, semoga informasi cara budidaya kambing ini bisa bermanfaat bagi Anda yang tertarik untuk membudidayakan kambing dan memperbaiki ekonomi keluarga Anda.
Posting Komentar untuk " Wirausaha - Budidaya Kambing yang Produktif"