Strategi Pemasaran Menurut Sun Tzu
12 Prinsip Penting untuk Memenangkan Perang Merebut Pelanggan
The Art of War telah diakui sebagai sebuah inti yang dikonsentrasikan dari strategi untuk memenangkan perang. Dalam prinsip Sun Tzu dijumpai fondasi untuk memahami prinsip strategi dari pemasaran modern.
The Art of War merupakan batu landasan bagi strategi militer di dunia timur dan strategi bisnis. Ajaran dari falsafah Sun Tzu adalah bahwa bila strategi anda memiliki dasar yang kuat, Anda akan menang tanpa perlu bertempur.
Ajaran ini menekankan pada memenangkan lawan Anda dengan kebijaksanaan strategis yang berbeda jauh dari strategi dari barat, yang menekankan pada tindakan berjuang dan berperang sebagai cara untuk menang.
Siapakah Sun Tzu?
Mengutip laman website https://www.worldhistory.org/, dijelaskan bahwa Sun Tzu (l.c. 500 SM) adalah merupakan seorang ahli strategi militer Tiongkok dan secara umum dikenal sebagai penulis karya "The Art of War", sebuah kesalahan tentang strategi militer (juga dikenal sebagai The Thirteen Chapters).
Dia dikaitkan (secara formal atau sebagai inspirasi) dengan sekolah militer, salah satu sistem filosofis dari seratus sekolah pemikiran periode musim semi dan musim gugur (sekitar 772-476 SM), yang menganjurkan kesiapsiagaan militer dalam menjaga perdamaian dan ketertiban sosial.
Keberadaan sosok Sun-Tzu telah dibantah dengan cara yang sama seperti para sarjana dan sejarawan memperdebatkan keberadaan Lao-Tzu kontemporernya (l.c. 500 SM), filsuf Tao.
Keberadaan "The Art of War", bagaimanapun, dan pengaruhnya yang mendalam sejak publikasi jelas membuktikan bahwa seseorang ada untuk menghasilkan karya tersebut, dan tradisi berpendapat bahwa karya itu ditulis oleh satu Sun-Tzu.
Sejarahnya tampak telah dikonfirmasi oleh penemuan pada tahun 1972 Ce dari karyanya, serta keturunannya, yakni Sun Bin (d. 316 SM) yang menulis Art of War lain, di sebuah makam di Linyi (provinsi Shandong).
Para sarjana yang menantang sejarahnya, bagaimanapun, masih mengklaim bahwa ini tidak membuktikan apa-apa sebagai seni perang sebelumnya masih bisa disusun oleh seseorang selain Sun-Tzu.
Sun-Tzu dikatakan telah hidup, berjuang, dan menyusun karyanya selama periode musim semi dan musim gugur yang mendahului periode negara berperang (s. 481-221 SM) di mana Dinasti Zhou (1046-256 SM) menurun dan negara-negara bagian pernah terikat untuk itu berjuang satu sama lain untuk supremasi dan kontrol Cina.
Tidak ada yang rumit mengenai perang di masa Sun Tzu. Kalau perlu perang, maka perang dimenangkan karena mengetahui sesuatu sebelum terjadi, perhitungan, tipu muslihat, dan manuver.
Kesederhanaan dari strategi perang inilah yang membantu dalam membuat transisi dari pelajaran dari masa lalu menjadi rencana di masa depan. Kebijaksanaan dari orang Cina kuno adalah lebih mengenai cari menghindari perang (strategi) dari pada mengobarkan perang.
Sun Tzu mendaftar 5 kondisi dan 7 sifat sebagai prasyarat untuk membuat sebuah rencana. Empat P orisinal dari pemasaran telah dikembangkan menjadi 8.
Kemudian oleh Michaelson (2004) prinsip itu diramu menjadi 12 prinsip pemasaran sebagai batu landasan dari pemasaran yang hebat. Kalau Anda mengikuti prinsip ini tidak ada jaminan untuk menang.
Kalau Anda mengabaikan semua prinsip ini, Anda pasti kalah. Aplikasi dari prinsip-prinsip ini adalah seni. Dalam seni inilah pertimbangan di kedepankan.
Aplikasi prinsip tersebut memerlukan pertimbangan yang baik berdasarkan pada pemahaman dari prinsip-prinsip ini. Aplikasi dari fungsi perencanan disebut strategi. Aplikasi dari pelaksanaan rencana ini adalah taktik.
Berikut adalah 12 prinsip pemasaran menurut Sun Tzu, yaitu:
1. Prinsip Pertama: HORMATI PELANGGAN ANDA
Bila pelanggan anda tidak membeli produk atau jasa anda, tidak ada lagi yang penting.
2. Prinsip Kedua: MENGATUR INTELEGENSI
Kenali pasar Anda dan kenali diri sendiri.
3. Prinsip Ketiga: MEMPERTAHANKAN TUJUAN
Kehendak yang jelas dan tujuan yang teguh.
4. Prinsip Keempat: POSISI YANG AMAN
Kuasai posisi yang tidak dengan mudah direbut pesaing anda.
5. Prinsip Kelima: TINDAKAN MENYERANG
Tetap menyerang untuk mengamankan kebebasan tindakan.
6. Prinsip Keenam: KEJUTAN
Kejutan adalah cara yang terbaik untuk memperoleh dominasi psikologis dan mementahkan inisiatif lawan anda.
7. Prinsip Ketujuh: MANUVER
Rute paling mudah sering merupakan jalan paling berat untuk dipertahankan; jalan memutar yang paling panjang mungkin jalan paling pendek untuk pulang.
8. Prinsip Kedelapan: KONSENTRASI SUMBER DAYA
Memiliki kekuatan massal superior yang memadai di tempat dan waktu yang paling menentukan.
9. Prinsip Kesembilan: EKONOMI KEKUATAN
Nilai secara akurat dimana anda menyebar sumber daya anda.
10. Prinsip Kesepuluh: STUKTUR KOMANDO
Proses manajemen yang baik melepaskan ikatan kekuatan sumber daya manusia.
11. Prinsip Kesebelas: KEPEMIMPINAN PRIBADI
Diperlukan kepercayaan pemimpin pada bawahannya dan kepercayaan mereka pada kemampuan pemimpin untuk menang.
12. Prinsip Keduabelas: KESEDERHANAAN
Bahkan rencana yang paling sederhanapun sulit dilaksanakan.
Demikianlah uraian artikel tentang Strategi Pemasaran Menurut Sun Tzu. Semoga uraian artikel ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan Anda.
Posting Komentar untuk " Strategi Pemasaran Menurut Sun Tzu"