Strategi Mengelola Penawaran Dan Permintaan
Strategi Mengelola Penawaran Dan Permintaan - Salah satu tugas terberat dari seorang Wirausahawan adalah bagaimana memenuhi kebutuhan pasar yang dengan kata lain berarti mengelola penawaran dan permintaan. Bagaimana mengelola penawaran dan permintaan adalah pertanyaan yang membuat para pemilik bisnis dan Manajer operasi terbaik sekalipun bingung.
Meskipun ada metode yang berbeda untuk memperkirakan permintaan melalui prakiraan dan meningkatkan pasokan melalui manufaktur, pencocokan penawaran dan permintaan tidak pernah dapat diandalkan atau cukup dapat diprediksi secara akurat. Dalam keadaan seperti itu, maka seorang Manajer harus memenuhi perkiraan terbaik yang dimilikinya. Dengan demikian, perlu adanya pengelolaan penawaran dan permintaan.
Mengelola Permintaan
Jika kita melihat ke sisi permintaan, ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengantisipasi permintaan, yaitu melalui metode kualitatif dan kuantitatif. Namun, ada beberapa contoh di mana permintaan tidak sesuai dengan penawaran. Dalam beberapa kasus terjadi peningkatan sedangkan permintaan rendah.
Dengan demikian, contoh ini memerlukan metode yang mendorong permintaan. Yang paling mendasar melibatkan penetapan insentif harga. Kami sebelumnya telah membahas tentang harga penetrasi dan harga impas (Break-Even).
Kesamaan yang dimiliki kedua model ini terutama bertujuan untuk mendapatkan pangsa pasar yang cepat. Kedua model ini bisa menjadi contoh insentif harga. Namun pemberian insentif harga bisa berisiko karena persepsi pelanggan tentang kualitas produk.
Metode lain untuk mendorong permintaan adalah dengan menyediakan layanan pelengkap. Dan di sinilah konsep siklus hidup keluarga dapat dianggap sebagai teknik yang relevan. Dengan melakukan segmentasi yang tepat dan memperhatikan konsumen dari berbagai tahapan siklus hidup keluarga, kita dapat mengantisipasi apa yang dibutuhkan konsumen selain apa yang sudah kita sediakan untuknya.
Setelah produk atau layanan yang ditawarkan memenuhi lebih banyak kebutuhan pelanggan, perubahan permintaan untuk tumbuh lebih tinggi. Terakhir, mempromosikan permintaan "off-peak season" juga digunakan untuk mendorong permintaan.
Setelah permintaan dibuat dan meningkat, strategi pasokan yang diperlukan harus ditetapkan untuk menghindari kesenjangan antara penawaran dan permintaan.
Mengelola Pasokan
Beberapa strategi yang populer untuk meningkatkan pasokan terdiri dari:
- Penggunaan karyawan paruh waktu
- Peningkatan partisipasi pelanggan
- Pelatihan silang karyawan
- Penjadwalan giliran kerja
Namun, salah satu risiko utama dalam meningkatkan pasokan adalah pengaruhnya terhadap kualitas produk. Inilah sebabnya, operasi Anda harus dapat diskalakan. Jika dalam kasus, pasokan Anda secara teratur atau tidak sesuai dengan permintaan, maka Anda perlu berinvestasi di pabrik baru atau metode baru untuk meningkatkan kapasitas produksi.
Ini umumnya dikenal sebagai efek "Bottle neck". Seberapa banyak permintaan Anda meningkat, jika pasokan tidak terjadi, maka "Bottle neck" akan terjadi dan akibatnya menciptakan stres pada pelanggan. Dan akibatnya, pelanggan kemudian dengan mudah akan segera beralih ke merek lain (kompetitor). Dengan demikian, mengelola penawaran dan permintaan menjadi hal penting.
Kita juga dapat memikirkan untuk mengelola pasokan di tingkat yang lebih tinggi. Mari kita pertimbangkan sisi pemerintah.
Tiga kebijakan utama sisi permintaan yang digunakan oleh pemerintah untuk mengendalikan permintaan adalah:
- Kebijakan fiskal
- Kebijakan moneter
- Peraturan perundang-undangan
Melalui kebijakan fiskal, pemerintah dapat mengatur perekonomian melalui pengeluarannya, dengan menginvestasikan uang di daerah yang diyakini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi.
Dengan kebijakan moneter, pemerintah dapat mengendalikan perekonomian dengan cara mengendalikan perbankan, terutama suku bunga. Penurunan suku bunga dapat merangsang pengeluaran sedangkan menaikkan suku bunga dapat mendorong tabungan.
Terakhir, setiap saat, pemerintah dapat menggunakan undang-undang untuk mengontrol perekonomian dengan menetapkan batasan dan ekspektasi terhadap perilaku. Dalam hal ini, pengelolaan sisi penawaran dapat dilakukan melalui kebijakan berbasis pasar maupun kebijakan intervensionis.
Beberapa contoh kebijakan berbasis pasar adalah untuk mendorong perdagangan dan investasi luar negeri, untuk mengurangi birokrasi, berbagai kebijakan untuk mengurangi persaingan. Di sisi kebijakan intervensionis, kita sering mendengar tentang insentif pajak dan reformasi kesejahteraan untuk mendorong orang bekerja, pengelolaan nilai tukar, komitmen untuk upah minimal yang adil serta investasi di daerah berkembang yang miskin.
Dengan demikian, mengelola penawaran dan permintaan secara keseluruhan adalah hal yang cukup sulit untuk organisasi kecil maupun besar. Di mana usaha kecil menghadapi masalah seperti biaya investasi, masalah tenaga kerja, keahlian teknis dn sebagainya, maka bisnis besar juga menghadapi masalah dalam pasokan bahan baku, transportasi dan banyak faktor lain yang mempengaruhi perusahaan ini dalam skala besar.
Cara terbaik untuk mengelola penawaran dan permintaan adalah dengan meramalkan permintaan dan kemudian membuat produk yang sesuai. Di sinilah perkiraan penjualan menjadi penting bagi perusahaan. Tanpa perkiraan penjualan yang tepat, perusahaan tidak akan dapat mencapai keseimbangan antara penawaran dan permintaan.
Itulah uraian artikel terkait dengan Strategi Mengelola Penawaran Dan Permintaan. Semoga bermanfaat dan dapat memperluas cakrawala pengetahuan Anda.
Posting Komentar untuk "Strategi Mengelola Penawaran Dan Permintaan"