Pemerintah Optimis Bahwa Bantuan Tunai Di Awal Tahun 2021 Akan Efektif Gerakkan Perekonomian
Kementerian Sosial (Kemensos) baru - baru ini telah menyalurkan Bantuan Tunai senilai Rp13,93 triliun kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di seluruh Indonesia terkait dengan penanganan wabah COVID-19 yang belum juga berakhir. Penyaluran bantuan tunai di awal tahun 2021 tersebut merupakan bentuk kontribusi signifikan dari Kementerian Sosial dalam upaya ikut serta dalam menggerakkan perekonomian masyarakat dengan menjaga daya beli mereka.
Seperti yang telah kita ketahui, bahwa kondisi perekonomian nasional masih mengalami perlambatan sebagai akibat dan dampak dari pandemi Covid-19 yang berkepanjangan. Penyaluran bantuan tunai langsung ke tangan KPM tersebut, diyakini akan berdampak signifikan terhadap pergerakan perekonomian masyarakat.
Menteri sosial Ibu Tri Rismaharini mengatakan, "Bantuan ini kan langsung diterima oleh KPM. Maka saya minta untuk segera dibelanjakan ke warung-warung terdekat. Supaya terjadi perputaran ekonomi,".
Beberapa waktu sebelumnya, Presiden Joko Widodo secara simbolik juga telah meluncurkan Bantuan Tunai se-Indonesia untuk tahun 2021, di Istana Negara pada 04 Januari 2021 lalu.. Acara tersebut juga diikuti oleh para gubernur di 34 provinsi di Indonesia melalui teleconference.
Ada tiga jenis bantuan tunai yang diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo, yaitu Program Keluarga Harapan (PKH), Program Sembako/Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), dan Bantuan Sosial Tunai (BST). Pada hari itu pula, maka secara serentak di seluruh wilayah Indonesia, bantuan tersebut akan terkirim langsung ke rekening masing-masing KPM.
Ibu Risma juga berpesan agar KPM dapat membelanjakan uang yang didapatkan dari bantuan pemerintah tersebut dengan bijaksana. Uang dari bantuan pemerintah hendaknya digunakan untuk belanja kebutuhan yang mendesak dan membantu meringankan beban hidup selama pandemi COVID-19 ini.
Adapu yang di maksud oleh Ibu Risma adalah pengadaan kebutuhan hidup yang mendukung daya tahan KPM dalam menghadapi pandemi COVID-19, seperti belanja kebutuhan pokok atau menambah daya tahan tubuh selama pandemi ini dengan membeli makanan bergizi dan vitamin C.
Lebih lanjut Risma mengatakan, "Gunakan bantuan yang diberikan dengan bijaksana dan tepat guna. Seperti untuk peningkatan kesehatan keluarga, peningkatan pendidikan anak, dan mengurangi beban keluarga, kebutuhan dasar, modal usaha dan sebagian untuk ditabung juga bisa,".
Risma juga mewanti-wanti agar bantuan yang diberikan oleh pemerintah tersebut tidak untuk membeli r*kok. "Hati-hati ini terutama buat bapak-bapak. Jangan untuk membeli r*kok. Pakai untuk membeli sembako sehingga meringankan beban selama masa pandemi,".
Dengan bantuan sosial ini, maka perputaran uang di daerah akan sangat besar, Risma mencontohkan, bahwa untuk Program Sembako/BPNT dengan anggaran Rp 3,76 triliun, bilamana dibagi ke 514 Kabupaten/Kota, maka masing-masing akan mendapatkan Rp 60 miliar. "Ini angka yang sangat besar dan akan membantu pemulihan ekonomi daerah agar tidak turun,".
Pemerintah sendiri secara resmi telah meluncurkan 3 bantuan tunai dalam rangka penanganan dampak pandemi Covid-19 pada awal tahun 2021 ini. Adapau tujuan dari pemerintah untuk melanjutkan program bantuan tunai untuk mengurangi dampak pandemi Covid-19, adalah untuk mendorong pergerakan perekonomian.
Untuk mendukung hal tersebut, dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2021, pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp110 triliun, sebuah angka yang sangat besar tentunya.
Secara lebih rinci, dana tersebut di gunakan untuk:
1. PKH menjangkau 10 juta KPM dengan total anggaran Rp 28,71 triliun.
PKH disalurkan setiap 3 bulan sekali, dan dalam 4 tahap ( mulai bulan Januari, April, Juli dan Oktober 2021), dan penyalurannya melalui Bank HIMBARA (BNI, BRI, Mandiri dan BTN). "Pada bulan Januari, PKH akan disalurkan dengan anggaran sebesar Rp 7,17 triliun,".
2. Program Sembako/BPNT target penerimanya 18,8 juta KPM dengan anggaran Rp 45,12 triliun
Penyaluran bantuan sosia ini melalui Bank HIMBARA dan agen yang ditunjuk dari bulan Januari - Desember 2021 dengan nominal sebesar Rp200.000/bulan/KPM. Total anggaran yang disalurkan pada bulan Januari sebesar Rp 3,76 triliun.
3. Bantuan Sosial Tunai disalurkan melalui PT Pos selama 4 bulan (Januari- April 2021) dengan indeks Rp300.000/bulan/KPM
Target penerima manfaat untuk Bansos Tunai adalah sebanyak 10 juta KPM dengan total anggaran mencapai Rp 12 triliun. Pada bulan Januari, Bansos Tunai akan disalurkan anggaran sebesar Rp 3 triliun.
Dengan demikian total keseluruhan anggaran yang disalurkan pada bulan Januari 2021 ini sebesar Rp13,93 triliun.
Itulah informasi terkait dengan Pemerintah Optimis Bahwa Bantuan Tunai Di Awal Tahun 2021 Akan Efektif Gerakkan Perekonomian. Semoga informasi ini bermanfaat untuk Anda.
sumber: https://kemensos.go.id/
Posting Komentar untuk "Pemerintah Optimis Bahwa Bantuan Tunai Di Awal Tahun 2021 Akan Efektif Gerakkan Perekonomian"