Arti, Definisi, Keuntungan Dan Contoh Break-Even Point (Titik Impas)
Arti, Definisi, Keuntungan Dan Contoh Break-Even Point (Titik Impas) - Titik impas atau break-even point didefinisikan sebagai titik di mana pengeluaran total dan pendapatan total sama satu sama lain. Ini adalah tingkat produksi selama proses manufaktur atau periode akuntansi di mana pendapatan yang dihasilkan dan biaya yang dikeluarkan jumlah nilainya sama, dan laba bersih untuk periode tersebut adalah nol.
Dalam istilah yang lebih sederhana, maka itu berarti bahwa organisasi tidak mendapatkan uang (keuntungan) atau tidak kehilangan uang sehingga itu dianggap impas.
Arti Titik Impas (Break-even point)
Ttitik impas dianggap sebagai salah satu alat ukur yang digunakan dalam akuntansi biaya, bisnis, dan ekonomi untuk menentukan titik dimana ketika total biaya dan pendapatan sama.
Para pengecer menggunakan konsep kunci ini untuk memahami berapa banyak unit yang harus mereka jual untuk memenuhi jumlah biaya minimum, dan produsen menggunakannya untuk menghitung jumlah unit yang harus diproduksi dan dijual selama periode tersebut..
Ingatlah bahwa titik impas ini sangat penting karena itu adalah titik di mana proyek atau bisnis atau produk menjadi layak secara finansial.
Perhitungan titik impas memberi perusahaan pandangan ke masa depan. Semua biaya yang perlu dibayar, misalnya, biaya modal setelah menerima pengembalian yang diharapkan (ROI) setelah penyesuaian risiko dan biaya peluang juga telah dibayar. Pada titik ini, perusahaan tidak menunjukkan kerugian atau keuntungan.
Sebagai contoh, misalnya perusahaan telah mencapai titik impasnya pada bulan November pada tahun keuangan 2018-2019, maka uang yang diperoleh dari periode tersebut dan seterusnya akan menjadi keuntungan murni. Semakin awal Anda mencapai titik impas tersebut, maka akan semakin banyak margin keuntungan yang akan Anda dapatkan.
Penggunaan Titik Impas (Break-Even Point)
Tujuan pertama dari setiap perusahaan adalah mencapai titik impasnya secepat dan seefisien mungkin. Ini adalah tingkat di mana kerugian berhenti, dan keuntungan perusahaan mulai bertambah. Titik impas berguna dalam situasi sebagai berikut:
- Untuk menentukan kerugian yang dapat dipertahankan oleh bisnis jika terjadi penurunan angka penjualan.
- Konsep ini digunakan dalam menentukan dampak pada laba jika otomatisasi yang merupakan biaya tetap menggantikan tenaga kerja yang merupakan biaya variabel.
- Penting untuk mengetahui perubahan yang akan terjadi pada angka laba jika perusahaan mengubah harga suatu produk.
- Untuk menentukan kapasitas yang tersisa setelah Anda mencapai titik impas karena hal ini akan membantu perusahaan untuk mengetahui mengenai keuntungan maksimal dapat dihasilkan.
Faktor-Faktor Yang Dapat Meningkatkan Break-Even Point
Faktor-faktor yang dapat meningkatkan break-even point perusahaan atau organisasi adalah sebagai berikut:
1. Peningkatan Penjualan
Jika sebuah perusahaan menunjukkan peningkatan angka penjualan produknya, maka itu artinya terdapat permintaan yang tinggi terhadap produk tersebut.
Untuk memenuhi permintaan tersebut, maka organisasi harus meningkatkan kapasitas produksinya. Ini akan meningkatkan titik impas karena harus menutupi biaya tambahan yang muncul.
2. Perbaikan Peralatan
Jika produksi terhenti karena kegagalan pada peralatan atau mesin, maka perlu dilakukan perbaikan terhadap kerusakan tersebut. Hal ini akan menghentikan kegiatan produksi. Karena target produksi tidak terpenuhi dalam waktu yang ditentukan, maka titik impas secara otomatis meningkat
3. Kenaikan Biaya Produksi
Dalam beberapa kasus, permintaan produk serta penjualan pelanggan berada pada jumlah yang konstan (stabil), akan tetapi ada peningkatan pada biaya variabel. Ini dapat menghasilkan biaya tambahan, seperti kenaikan harga bahan baku yang dibutuhkan perusahaan untuk membuat produk, kenaikan gaji karyawan, peningkatan sewa gudang atau tingkat utilitas yang lebih tinggi.
Ketika salah satu dari hal-hal ini terjadi, maka titik impas secara otomatis meningkat karena adanya biaya ekstra yang harus ditanggung dan dibayarkan oleh perusahaan.
Faktor-Faktor Yang Dapat Menurunkan Titik Impas (Break-Even Point)
Faktor-faktor yang dapat menurunkan break-even point perusahaan atau organisasi dan menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan Harga Produk
Menaikkan harga produk adalah cara yang paling mudah untuk menurunkan titik impas meskipun sebagian besar perusahaan ragu-ragu untuk melakukannya karena mereka merasa takut akan kehilangan pelanggan mereka.
2. Analisis Margin
Sangat penting untuk memantau margin produk dan mendorong penjualan produk dengan margin tertinggi. Hal ini akan dapat mengurangi titik impas.
3. Penetapan Harga
Skema penurunan harga dapat meningkatkan titik impas sehingga akan meminimalkan penggunaan voucher dan kupon untuk mengurangi titik impas.
4. Memilih outsourcing
Terkadang cara terbaik untuk menurunkan biaya produksi Anda adalah dengan memilih outsourcing. Ini juga akan meningkatkan volume produksi Anda dan membantu untuk menghasilkan pendapatan lebih lanjut dengan mengurangi titik impas.
5. Analisis biaya
Meninjau semua biaya tetap dan biaya variabel juga dapat membantu untuk menentukan apakah mereka dapat dihilangkan tanpa merugikan bisnis perusahaan. Hal ini akan meningkatkan margin dan titik impas secara otomatis.
Asumsi Titik Impas
Asumsi titik impas adalah sebagai berikut:
- Alat titik impas dapat berlaku hanya untuk produk tunggal
- Total produksi sama dengan total penjualan
- Harga penjualan dianggap konstan di setiap tingkat aktivitas
- Variabel, serta biaya tetap, dianggap konstan
Contoh Perhitungan Titik Impas (Break-Even Point)
Titik impas Perusahaan ABC telah mencantumkan harga jualnya pada 40 rupiah per unit, output pada 8000 unit, biaya variabel pada 24 rupiah per unit dan total biaya tetap sebesar 80.000 rupiah.
Untuk menentukan titik impasnya, Anda dapat menggunakan perhitungan sebagai berikut:
- Break-even point (dalam unit) = total biaya tetap / kontribusi per unit
- Break-even point (dalam unit) = 80.000/40 -24
- Break-even point (dalam unit) = 5000 unit
Break-even point (dalam nilai penjualan) = total biaya tetap / rasio
Rasio PV dihitung sebagai,
Rasio PV = (harga jual per unit - biaya variabel per unit) / Harga Jual Per Unit
Rasio PV = (40-24) / 40
Rasio PV = 16/40
Rasio PV = 40%
Sekarang dapat kita simpulkan,
Titik impas (dalam nilai penjualan) = 80000/40%
Titik impas (dalam nilai jual) = 200.000 Rupiah
Keuntungan Titik Impas (Break-Even Point)
Keuntungan dari break-even point adalah sebagai berikut:
- Konsep titik impas (break-even point) memberikan perkiraan yang akurat tentang jumlah unit yang harus dijual untuk mulai menghasilkan keuntungan yang sebenarnya bagi organisasi.
- Titik impas dapat membantu untuk mengidentifikasi variabel dan biaya tetap dan mengkoordinasikan hubungan di antara mereka.
- Metode ini adalah alat ukur yang digunakan secara efektif untuk menetapkan target.
- Titik impas dapat memprediksi konsekuensi perubahan biaya dan efisiensi pada profitabilitas bisnis.
- Titik impas dapat membantu perusahaan menghitung angka untung dan rugi pada berbagai tingkat penjualan dan produksi.
- Perusahaan atau Organisasi menggunakan titik impas untuk mengevaluasi permintaan di masa mendatang. Jika titik impas di atas perkiraan permintaan, itu berarti kerugian dan perusahaan mungkin memilih untuk menghentikan produk atau membuat perubahan yang layak untuk meningkatkan permintaan.
- Konsep ini dapat membantu perusahaa dalam membuat perkiraan yang layak tentang kemungkinan efek perubahan pada harga jual.
- Informasi yang diberikan oleh titik impas (break-even point) dapat membantu manajemen dalam mengambil keputusan penting misalnya saat mengajukan pinjaman, dalam menetapkan harga dan saat mempersiapkan penawaran yang kompetitif.
Kekurangan Konsep Titik Impas (Break-Even Point)
Walupun konsep titik impas (Break-Even Point) ini memiliki beberapa manfaat dan keuntungan, akan tetapi konsep ini juga memiliki sejumlah kekurangan yang harus Anda perhatikan.
Berikut ini adalah kekurangan dari konsep titik impas (Break-Even Point), antara lain:
- Titik impas dihitung berdasarkan asumsi bahwa pendapatan dan biaya tidak akan berubah dengan output.
- Mengasumsikan penjualan dan produksi akan tetap sama sepanjang waktu dan ini bukan teori praktis.
- Salah satu keterbatasan penghitungan titik impas adalah dapat diterapkan pada satu produk saja dan perusahaan tempat Anda memiliki beberapa produk merasa merepotkan.
- Anggapan bahwa harga jual tetap konstan di setiap tingkat output adalah tidak praktis.
- Cara membuat bagan dan mendapatkan titik impas adalah proses yang memakan waktu.
Kadang-kadang organisasi menetapkan target yang terlalu tinggi setelah menghitungnya melalui rumus titik impas dan ini dapat menyebabkan stres bagi manajemen perusahaan.
Demikianlah uraian artikel tentang Apakah Arti, Definisi, Keuntungan Dan Contoh Break-Even Point (Titik Impas)? Semoga bermanfaat dan semakin menambah wawasan serta pengetahuan Anda.
Posting Komentar untuk "Arti, Definisi, Keuntungan Dan Contoh Break-Even Point (Titik Impas)"